Senin, 03 Desember 2012

kata Nilmaizar, Timnas gagal melawan Malaysia


saling tuding ciri penjabat kita, Seperti yang kita tahu bersama. Setiap ada suatu kejadian yang tidak di inginkan seakan mereka semua lepas tangan. Saling menyalahkan bukannya saling intropeksi diri. Itulah yang terjadi di tubuh Timnas Kita. Kekalahan Timnas Indonesia membuat berbagai kalangan saling menyalahkan. Sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan warga Indonesia. Seperti kabar yang beredar bahwa dana Timnas di tahan karena kekalahan Timnas melawan Malaysia. Apa jadinya persepakbola Indonesia jika kalah tidak di gaji? Krisis pemain.. bagaimana tidak kerisis jika saat kalah dana di tahan. 

saling tuding ciri penjabat kita, Menpora menegaskan bahwa kita kalah karena kita tidak memaksimalkan. Tidak menurunkan semua pemain yang ada. Sekarang saat kalah semua angkat bicara saling menyalahkan. Logika saja, satu kali pertandingan hanya tiga kali pergantian pemain. Jika semua pemain di kerahkan bergantian, apa itu tidak semakin berbahaya. Ini pertandingan bukan ajang uji coba. Yah sudahlah terserah saja, itu urusan mereka.

Nilmaizar paling bertanggung jawab atas kekalahan Timnas Indonesia. Sebagai pelatih dan seperti orang tua atau pemimpin Timnas Indonesia Nilmaizar tidak mau lepas tangan atau menuding pihak lain atas kegagalan Timnas Indonesia. Seperti yang di sampaikan NilMaizar saat Indonesia memperoleh hasil imbang terhadap Laos Nila Maizar menyampaikan, Permainan Laos berkembang dan di luar dugaan, mampu menahan imbang itu adalah keberhasilan anak-anak, itu inesiatif anak-anak sendiri. Nilmaijar tidak mau disebut sebagai pahlawan bagi timnas. Nilmaizar hanya menyampaikan, Ini semua adalah kerja keras dari anak-anak dan mereka telah berjuang keras akan hasil ini. Saat timnas memenangkan pertandingan melawan Singapura. 

Apa kata Nilmaizar, Timnas gagal melawan Malaysia? Nilmaizar tidak mau lepas tangan. Nilmaizar mengatakan, Ini semua adalah kesalahan saya. Saya yang bertanggung jawab penuh terhadap kegagalan Timnas. Kenapa yah aku menjadi salut dengan jiwa jentel yang di miliki Nilmaizar. Timnas Indonesia membutuhkan pelatih yang seperti itu. Dan seharusnya yang lainpun seperti itu. Indonesia butuh latihan dan persiapan lebih untuk pertandingan yang lebih besar. Jangan saling tuding akan kegagalan di piala AFF. Tapi singsingkan lengan baju, kita bersatu untuk pertandingan selanjutnya. Indonesia pasti bisa. Jangan gunakan potensi anak bangsa sebagai kepentingan politik, kepentingan pribadi atau sebagai alat politik. Tapi mari bersatu untuk memperbaikinya.
Terosno Moco Lanjutane.