Rabu, 30 Januari 2013

Air, Di cari tapi sangat di benci


Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan beberapa daerah pegunungan yang menghasilkan mata air jernih. Air yang mengalir dari sumber mata air pegunungan di pergunakan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Manusia tidak dapat hidup tanpa air, apalagi air untuk minum ataupun memasak. Kebutuhan terbesar manusia maupun hewan terletak pada air, makanan dan udara (ogsigen). penghasil terbesar kebutuhan air, makanan dan udara terletak pada pegunungan. Pegunungan merupakan sumber energi, air keanekaragaman hayati dan sebagai ekosistem utama bumi. Hubungan antara air dan pegunungan sangatlah erat. Gunung didefinisikan sebuah  bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya dan Ensiklopedi Britannica mensyaratkan ketinggian 2000 kaki (610 m) untuk bisa di sebut gunung. Gunung sendiri terdiri dari bebatuan dan pepohonan. Gunung menghalangi air laut mengalir ke daratan rendah lainnya secara langsung. Gunung terdiri dari bebatuan, sehingga air laut tidak langsung mengalir melewati gunung melainkan air laut masuk melalui cela-cela bebatuan. Proses inilah yang membuat air laut berubah menjadi berwarna jernih, tidak berasa dan layak di konsumsi. 

Di cari tapi sangat di benci. Ini salah satu penyebab mengapa sangat di benci.

Selain itu gunung juga sebagai penyerapan air saat hujan. Dengan kondisi gunung yang normal yaitu penuh dengan pepohonan besar, maka gunung dapat mengurangi debit air yang mengalir ke daerah yang lebih rendah saat hujan turun. Belum lama terjadi banjir besar di daerah Jakarta, banyak yang menyebutkan intensitas hujan justru lebih rendah dari pada tahun 2007 namun banjir yang terjadi lebih besar. Disinilah peran gunung sebenarnya di pertanyakan. Banjir terjadi salah satunya karena gunung tidak lagi berfungsi sebagai penyerapan air. Salah satu fungsi gunung yang hilang salah satunya di karenakan penggundulan dan pencemaran hutan di pegunungan. Bagaimana gunung dapat menahan air yang besar jika gunung kehilangan hutannya. Air sangat di cari dan lain sisi air begitu di benci. Coba pertanyakan pada diri sendiri 
kenapa air di benci? karena air merugikan contoh : banjir. 
Kenapa air merugikan? air membanjiri dan merendam rumah sehingga tidak bisa melakukan aktifitas dengan aik, alat elektronik dan kendaraanpun tidak berfungsi. 
Kenapa air membanjiri dan menggenang ? air datang dari daerah pegunungan dengan jumlah yang sangat besar dan deras sedangkan sungai tidak dapat menampung dan mengalirkan air yang ada.
Siapa yang paling bertanggung jawab akan kejadian itu ? Pemerintah.

Dari 4 pertanyaan tersebut semua masyarakat berpendapat bahwa yang bertanggung jawab adalah Pemerintah. Mereka tidak pernah merasa bertanggung jawab walaupun dirinya setiap hari membuang sampah ke sungai dan membangun rumah di sungai sehingga sungai menjadi dangkal dan air yang mengalir tersumbat oleh bangunan dan sampah warga sendiri. Mereka tidak pernah merasa bersalah karena telah menebangi hutan, membangun perumahan elit di tanah persawahan sehingga tidak ada lagi tempat dan jalan air untuk mengalir ke dalam tanah. Mengandalkan taman kota yang memiliki luas lebih kecil dari luas perusahaan yang ada, apalagi jika di bandingkan dengan luas daerah, tidak sebanding. Muncul pertanyaan bagaimana peran pemerintah dalam mencegah penggundulan hutan, pembangunan di sungai dan pembuangan sampai ke sungai?.. Sebenarnya pemerintah telah melakukan dan memberlakukan peraturan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Namun apa yang bisa di katakan jika lebih banyak orang melanggar. Pemerintah tidak dapat mengawasi orang satu per satu oarang yang membuang sampah ke sungai. Sala satu upayanya untuk menghilangkan bangunan yang melanggar hukum adalah penggusuran. Namun penggusuran banyak menuai protes dari warga. Pemerintah harus memberikan ganti rugi atas penggusuran yang di lakukan, padahal pemerintah tidak menyuruh mereka membangun di tanah yang bukan miliknya. Setelah di gusur, ternyata di dirikan bangunan kembali, berapa kali pemerintah harus mengganti rugi dan menerima penolakan dari warga?.. Penebangan hutanpun telah di larang, jika tertangkap basah akan di jerat hukuman. Tapi semua itu tidak mempan, mereka masih melakukan penebangan secara ilegal dan sembunyi-sembunyi. Lebih kuat dan banyak orang yang melakukan penebangan di bandingkan dengan penjaga hutan. Lalu bagaimana solusinya? Solusinya adalah saling berbenah diri dan menjaga. Kita bergotong royong untuk mencega adanya pembuangan sampah sembarangan, pembangunan rumah di sungai dan penebangan hutan. Ayo melapor..tidak bisa di ingatkan, jangan menutup mata walaupun itu saudara. Bagaimana jika ternyata sudah memiliki ijin untuk membangun rumah di atas sungai?? itu dia yang saya tidak tahu, bisa-bisa kita di tuntut balik. Itulah tanda lemahnya hukum di Indonesia. Hukum di Indonesia bisa di beli seperti membeli kacang bungkus. Tidak jelas siapa yang salah dan siapa yang benar.
Padahal dalam The Rio Declaration on Environment and Development secara informal dikenal sebagai KTT Bumi tahun 1992 Prinsip 17. Penilaian Dampak Lingkungan
Penilaian dampak lingkungan, sebagai instrumen nasional, harus dilakukan untuk kegiatan yang diusulkan yang mungkin memiliki dampak merugikan yang signifikan terhadap lingkungan dan tunduk pada keputusan dari otoritas nasional yang kompeten. (wikipedia.org)


Jelas-jelas merugikan dan sangat di benci, Apa buktinya kalau di cari ?

Buktinya sangat banyak. Seperti saat kemarau tiba dan sumber mata air sebagian mengering, orang akan kewalahan mencari air, mengantri air dari tanki bantuan pemerintah ber jam-jam terkadang justru tidak kebagian. Kebutuhan manusia terhadap air yang paling menonjol adalah untuk minum. Air yang layak minum adalah air yang berkualitas. Air yang terdapat pada sungai ataupun sumur untuk saat ini sudah banyak tercemar, baik oleh limba mupun hal lainnya. Dengan demikian orang akan membeli apa yang mereka butuhkan. Salah satu air kemasan yang di anggap dan terbukti berkualitas, menyehatkan oleh masyarakat adalah Aqua. Bagaimana jika air mineral Aqua di beberapa daerah seperti di daerah ciumbuleuit, di daerah cigadung, sukabumi, Jakarta, di daerah Pandu, Bandung, Jogja, cibinong, lampung, dan lainnya menjadi sulit untuk di cari. Sedangkan di ketahui manusia tidak bisa bertahan tanpa minum air. Bagaimana Aqua menanggapi hal ini? berikut 

Dampak yang di timbulkan dari kelangkaan Aqua antara lain :
  • semakin maraknya pemalsuan produk Aqua.
  • Tidak ada pilihan lain selain mengisi galon aku dengan air isi ulang dari pada tidak minum.
  • Melonjaknya harga hingga di atas batas normal.
Dari ketiga dampak kelangkaan air mineral Aqua tersebut yang di rugikan adalah konsumen. Kesimpulan dari dampak tersebut di dapatkan dari berbagai sumber antara lain seperti di bawah ini :

Itulah dampak dari kelangkaan sebuah produk kebutuhan pokok. Untuk kelangkaan jika beralasan tingkat pemesanan meningkat, maka produksi harus di tambah. Jika perlu tambah karyawan lagi, banyak sekali warga sekitar perusahaan yang pengangguran dan bisa di percaya contohnya saya ( narsis abis). Jika jumlah produksi tidak bisa di tambah karena debit air yang di miliki Aqua, maka saya sarankan untuk menggandeng  usaha perorangan masyarakat sekitar ( jual air mineral pegunungan) seperti yang di miliki bapak samokin. Kembali ke pokok permasalahan, Siapa yang bertanggung jawab, pastinya balik lagi ke Pemerintah. Ada satu lagi postingan seseorang di fanspage resmi Aqua yang menurut saya benar dan masuk akal. 


Saya beranggapan benar karena, bagaimanapun sebuah perusahaan besar seharusnya mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Dibentuk sebuah organisasi pecinta kesehatan Aqua di daerah sekitar pabrik Aqua, yang akan melakukan kegiatan-kegiatan sosial di daerah tersebut. Misalkan saja sosialisasi pentingnya kesehatan dan air mineral bagi tubuh, ataupun kegiatan mencerdaskan misal pemberian sosial sasi ngeblog positif ke sekolah-sekolah secara gratis. Mengadakan kegiatan promosi daerah wisata daerah setempat baik online maupun offline sebagai bentuk trima kasih Aqua telah diperbolehkan membangun perusahaan di tempat tersebut. Kemajuan sebuah daerah tidak dapat di capai hanya mengandalkan anggaran daerah saja. Peran dari sponsor perusahaan besar sangat di butuhkan. Hidup sehat itu mahal, tapi lebih mahal lagi berobat saat sakit. Ayo hidup sehat bersama Aqua, lindungi alam kita untuk terus mendapatkan kemurnian demi kesehatan.
Terosno Moco Lanjutane.