Selasa, 26 Agustus 2014

Hubungan Air, kita dan alam

Hubungan Air, kita dan alam, Air sebagai sumber kehidupan. Kita semua tahu bahwa kita terbentuk dari air yaitu air mani. Pertemuan antara air mani ( sperma ) dengan indung telur dan akan berkembang menjadi janin. Janin ini berkembang di dalam rahim juga membutuhkan air yang cukup yaitu air ketuban. Setelah bayi lahir juga sangat membutuhkan air yaitu air susu Ibu (ASI).

Kandungan air pada tubuh bayi bisa mencapai 75% - 80% yang kemudian seiring dengan pertumbuhan tubuhnya, kandungan air pada manusia dewasa berkurang hingga mencapai 60% - 65% untuk pria dan 50% - 60% untuk wanita. Otak manusia juga terdiri dari 85% air. Sedangkan tulang kita terdiri dari 10% - 15% air. Struktur kimia dari air adalah H2O dan baik hidrogen maupun oksigen memiliki peran yang penting dalam sistem kehidupan manusia.

Sekitar 60% dari kandungan air dalam tubuh kita membentuk kompartemen intraseluler. Keseimbangan dari ekstraseluler terdiri dari dua bagian. Yaitu cairan intravascular sebanyak 20% dan 80% sisanya merupakan komponen cairan dari darah, hati, pembuluh darah vena, serta pembuluh darah kapiler. Dimana semua cairan ini termasuk cairan yang membasahi semua sel (termasuk tulang belakang), cairan yang mebasahi mata, sampai pada air liur dan getah bening. Walaupun tubuh kita sebagian besar terdiri dari air, namun air tidak bisa tersimpan di dalam tubuh kita. Sehingga kita harus rutin mengkonsumsi air supaya tubuh kita tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Dari sini sudah sangat jelas betapa eratnya hubungan air dengan kita. Kita tidak dapat hidup tanpa air.

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.  Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air .

Yang perlu di ketahui bahwa jumlah air di bumi relative tetap yang beruba hanya wujud dan tempatnya. Jadi mata air itu tidak memproduksi air namun mengalirkan air laut melewati pori-pori tanah dan bebatuan sehingga air laut yang berasa asin menjadi tawar. Hal tersebut dinamakan Siklus air. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi ( pembentukan awan ), Infiltrasi / Perkolasi ( pergerakan air melewati pori-pori tanah dan bebatuan ), evaporasi ( penguapan air ) dan precipitation ( air jatuh dari angkasa ) ..




Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi ( penguapan air ke angkasa ) , kemudian jatuh dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa jatuhan air dapat menguap kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara terus menerus dalam tiga cara yang berbeda:

1. Penguapan air- Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun dalam bentuk hujan, salju, es.
2. peresapan air ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.

Tahapan Proses Siklus Air ada 3 macam yaitu:

1. Siklus Pendek / Siklus Kecil

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  • Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
  • Turun hujan di permukaan laut


2. Siklus Sedang

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  • Terjadi evaporasi
  • Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
  • Pembentukan awan
  • Turun hujan di permukaan daratan
  • Air mengalir di sungai menuju laut kembali


3. Siklus Panjang / Siklus Besar

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  • Uap air mengalami sublimasi
  • Pembentukan awan yang mengandung kristal es
  • Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
  • Pembentukan awan
  • Turun salju
  • Pembentukan gletser
  • Gletser mencair membentuk aliran sungai
  • Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut


Dari proses siklus air tersebut saya berharap kita bisa menjaga air di sekitar kita tetap layak konsumsi.

Hubungan Air, kita dan alam, Air sebagai sumber kehidupan. Air bukan hanya sumber kehidupan bagi Kita namun juga Binatang. Baik hewan yang tinggal di darat maupun di air, yang berkembang biak melahirkan, bertelur ataupun membelah diri. Unta yang tinggal di gurun pasirpun membutuhkan air untuk minum.

  • hewan berkembang biak dengan bertelur juga membutuhkan sperma untuk terbentuknya bakal telur. Di dalam telur juga berbentuk cairan.
  • Binatang berkembang biak dengan melahirkan => membutuhkan sperma untuk pembentukan bayi binatang seperti kijang, gajah, sapi, kambing dan sebagaimnya.
  • Binatang berkembang biak dengan membelah diri seperti amoeba tinggal di air tawar, air garam atau di tanah basah
Ketiga hal tersebut membuktikan bukan kita saja yang membutuhkan air namun juga binatangpun sangan membuatuhkan air.

Hubungan Air, kita dan alam, Air sebagai sumber kehidupan tanaman. Tanaman sangat membutuhkan air baik untuk bertahan hidup, berkembang biak maupun untuk berbuah dan fotosintesis dan kita membutuhkan tanaman baik oksigen yang di hasilkan maupun buah dari tanaman tersebut.

Sejak kecil tinggal di daerah pedesaan merupakan anugerah. Dimanjakan dengan air yang jernih dan segar dari sebuah mata air yang tak pernah membuat kami kekurangan air untuk hidup. Sungai merupakan sumber kehidupan bagi warga di desa. Dahulu setiap kebutuhan akan air selalu menggunakan air Sungai. Mulai dari air untuk minum, Mandi, mencuci dan masak. Setiap pagi warga berduyun-duyun membawa cucian mereka ke sungai untuk mencuci dan membawah ember untuk membawah air menuju rumah mereka untuk masak dan minum. Setelah itu beberapa orang membuat sumur untuk memenuhi kebutuhan air untuk masak dan minum saat terjadi banjir karena air sungai menjadi keruh. Warga mengambil air dalam sumur dengan cara di menimba dan menyimpannya di sebuah tempat yang terbuat dari tanah liat ( gentong ). Setelah muncul produk slang, warga mulai menggunakan slang untuk mengalirkan air sungai kerumah mereka. Bagi warga yang tinggal di dataran tinggi desa masih menggunakan air sungai untuk aktivitasnya dan menimba untuk masak dan minum. Semakin tahun semakin bertambah banyak warga yang tinggal. Untuk warga dataran tinggi desa, harus menempuh jarak yang jauh untuk ke sungai. Setiap pagi mereka mandi, mencuci dan membawa air ke rumah mereka untuk masak dan minum. Menurut ibu, dulu saat ibu masih kecil dan tinggal dengan nenek di dataran tinggi desa setiap malam sebelum tidur harus menggosok telapak kaki kanan dengan telapak kaki kiri, karena tidak ada air untuk mencuci kaki dan tidak memiliki alas kaki.

Aksi untuk Perubahan
Pada tahun 1981 seorang warga bernama Samokin berhasil membawa Air jernih ke desa menggunakan pipa. Aksi ini tidak seperti yang terjadi di Los Angles dengan menggunakan pipa besar untuk mengalirkan seluruh air dari mata air sehingga membuat gersang alam sekitar mata air. Aksi yang sungguh luar biasa itu tidak melupakan akan kelestarian alam di sekitar. Saat itu Bapak Samokin merupakan orang pertama yang mampu membawa air jernih dari Sumber Sigaran Bonagung ke Dusun Wilo dan Dusun Lumangsih. Menurut Bapak Samokin, saat itu Dusun Bonagung masih di Pimpin oleh Lurah Bpk Sosi. Dengan ijin Bapak Lurah Sosi tersebut Bapak Samokin mulai menggali tanah untuk menanam pipa air. Setelah air sampai Dusun Wilo, Bapak Samokin membuat sebuah penampungan air yang kemudian di buatkan beberapa lubang untuk warga yang mau mengalirkan air kerumah mereka.

Sebuah aksi tak luput dari tantangan

Setelah air mulai mengalir muncul sebuah pertentangan dari Bapak Lurah Dali. Bapak lurah Dali merupakan pemimpin desa Ketanireng. Sedangkan Dusun Wilo dan Dusun Lumangsih masih merupakan kawasan Desa Ketanireng. Bisa di bilang pertentangan muncul dari pemimpin Dusun WIlo. Penentangan tersebut di picu oleh kecemburuan bahwa Sumber Bonagung hanya di berikan ke arah selatan yaitu Dusun Wilo dan Lumangsih. Tidak ke arah Utara ke dusun Katut dan ketanireng. Bapak lurah Dali memutuskan untuk memutus jalan desa Kebonagung ke arah Utara jika Lurah Sosi masih tetap mengijinkan Bapak Samokin mengambil air dari Sumber sigaran untuk dusun Wilo dan Lumangsih. 

tampungan air sumber sigaran untuk warga Wilo
Pemutusan jalan tersebut memicu kemarahan Bapak Lurah Sosi, sehingga Bapak lurah Sosi juga memutus aliran air sungai dari Kebonagung ke Utara dan mengalihkannya ke Selatan. Hal ini mengakibatkan Aktivitas sungai bagian Utara tidak berfungsi dan sawah bagian aliran sungai utara kekeringan. Dinas pengairan menjadi penengah dalam masalah ini dan terjadi kesepakatan antara lain :
1. Jalan desa kebonagung ke arah utara kembali dibuka 
2. Aliran air ke sungai utara juga kembali di buka
3. Kebonagung berhak memberi ijin ke pada siapapun untuk mengambil air dari sumber air Bonagung.
Setelah perjanjian itu, semuanya menjadi normal. Aliran air Sumber Sigaran yang di bawah Bapak Samokin dapat di nikmati 165 KK yang terdiri dari warga Dusun : Wilo dan Dusun : Lumangsih.
Walaupun air telah mengalir ke rumah-rumah, tetapi seakan kehidupan warga tidak bisa lepas dengan peranan sungai. Masih banyak aktifitas mereka yang di lakukan di sungai. Misalkan saja mencuci dan mandi. Mungkin mereka menggunakan air di rumah untuk minum, masak dan mandi jika musim hujan datang karena air sungai menjadi keruh.

Pada tahun 2008 permasalahan kembali muncul. Perebutan kekuasaan pengelolaan air di Dusun Wilo dan Lumangsih. Saat itu para perangkat desa : Ketanireng meminta Bapak Samokin memberikan kuasa pengelolaan kepada desa dengan di atasnamakan Warga dengan memberi tantangan " Jika ingin memiliki air sendiri, belilah kalau kamu mampu ". Bapak Samokin juga tidak berkeberatan asal biaya yang di keluarkan untuk mendatangkan air ke Dusun di ganti. Saat itu para perangkat desa berjanji akan melunasi dalam jangka waktu satu minggu setelah surat-surat di berikan. Namun kenyataannya tidak dilunasi hingga sekarang. Untuk menjawab tantangan para perangkat desa tersebut Bpk Samokin mulai mencari mata air baru di daerah kebonagung. Suatu hari Bpk Samokin menemukan tanah yang selalu basah dan mulai mencari sumbernya. Disitu Bapak Samokin mengajak pemilik tanah untuk melihat sumber air tersebut. Disitu yang terlihat hanya trembesan air dengan ukuran sekitar 1,5 dim. Disitu Bpk Samokin membuat perjanjian dengan pemilik tanah yang berisi 
1. Bpk samokin di ijinkan untuk menggali tanah untuk mencari sumber mata air, 
2. Jika mata air itu memang ada maka Bpk samokin akan membeli tanah tersebut, 
3. jika tidak ada mata air di lahan tersebut maka tidak ada ada tuntutan apapun atas penggalian yang di lakukan". 
Sungguh tidak di duga, setelah bapak Samokin melakukan penggalian sedalam 2 meter, Mata air tersebut sudah memancarkan air sebesar 3-4 dim.  Saat itu juga Bpk samokin membeli tanah tersebut. Sertifikasi dan ijin penanaman pipa adalah hal pertama yang di lakukan. Untuk menanam Pipa Bpk Samokin harus membayar Rp 12.000.000 ke Desa sebagai ijin menanam Pipa.  Selain itu juga membayar Rp 1.200.000 per tahun per desa yang di lewati pipa. Pipa yang di tanam melewati 2 desa yaitu Ganti dan Genting, total Rp 2.400.000 uang yang harus di bayarkan setiap tahun untuk uang pajak atau kopensasi. 


Kenapa saya bilang Bpk Samokin adalah orang sukses ? karena buat saya orang sukses adalah orang yang mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak dalam jangka panjang. Ini adalah foto saya saat mewawancarai Bpk Samokin mengenai usaha air isi ulang tanki.

Kenapa usaha milik Bpk Samokin yang di kunjungi, bukan yang lain?? 

Penasaran

Dengar-dengar dari masyarakat bahwa usaha air isi ulang milik Bpk Samokin yang terbaik di bandingkan dengan yang lain. Menurut masyarakat milik Bpk samokin hasil tesnya no. 1. Hal tersebut membuat saya penasaran. Saya seorang yang awam mengenai kandungan air yang layak minum ataupun yang kurang layak. Setelah berkenalan dan meminta ijin untuk bertanya-tanya tentang usaha airnya. Langsung saja bertanya mengenai klayakan konsumsi terhadap usaha airnya. Tanpa berkata panjang lebar Bpk samokin langsung mengambil sebuah gelas dan mengajak saya untuk mengambil sedikit air di tempat pengisian tengki dan membawa air tersebut ke kios kecil di depan pengisian tangki, agar tidak mengganggu proses pengisian tangki karena saat itu sedang ada beberapa tangki hendak mengisi air. Sebenarnya kurang afdol jika tidak berfoto di depan tempat pengisian tangki, tapi yah sudahlah..




Gelas berisi air tersebut di letakkan di atas etalase kios dan Bpk Samokin memegang sebuah alat. Bpk Samokin menyebutnya alat deteksi TDS ( Total Dissolved Solid ). Awalnya menunjukan pada saya dalam keadaan 0 ppm, kemudian memasukannya kedalam gelas berisi air tersebut. Sontak angka bergerak terus dengan cepat dan berhenti pada angka 75ppm. Walaupun aku orang awam yang tidak mengerti mengenai tes air, tapi aku tahu semakin kecil angka TDSnya maka semakin bagus. Tapi ternyata Bpk Samokin malah lebih tidak tahu dariku dari perkataannya yang mengatakan

" Hasil tes TDS air milikku ini 75ppm, padahal air ini langsung dari mata air, bukan melalui penyulingan. Air kemasan botol melalui penyulingan pabrik yang beliau tes memiliki TDS 85Ppm. Bukankah 85ppm dengan 75ppm hanya selisih sedikit, apalagi jika airku ini di suling pastinya akan lebih tinggi dari air kemasan botol itu "
Bpk Samokin mengira semakin tinggi nilai TDS maka semakin bagus. Tapi yah sudahlah, yang terpenting aku tahu bahwa kwalitas air Bpk Samokin ini memang layak konsumsi dan lebih baik dari air kemasan. Walaupun ada sedikit keraguan terhadap pengetahuanku. Kemudian Bpk Samokin mengeluarkan selembar kertas dan mengatakan bahwa itu adalah foto copy hasil tes laboratorium air isi ulangnya. Tapi aku merasa janggal dengan tulisan sebagai berikut :

Jenis Air                              : Air Minum
Berasal dari                         : Bahan Baku Air Minum " Sumber Istana "
                                             Dusun Wilo Ketanireng Prigen
Di Ambil Oleh / Pemilik        : Abd. Latif
Diambil / Diterima tanggal     : 5 Nopember 2011
Kode No. Lab. Asal sampel : AM.Kim/5/XI/2011

Melihat tulisan itu saya merasa di bohongi mengenai hasil tes tersebut. Untuk meyakinkan diri saya, saya langsung bertanya, Nama Bapak ini Bapak Samokin tapi di lembar tes ini bernama Bapak Abd Latif ?..

Disini Bapak Samokin bercerita awal berdirinya usaha air isi ulang tangki tersebut. Pada 16 Mei 2008 saya memulai menggali dan menanam pipa dari sumber mata air menuju rumah saya. Pada tanggal 25 Mei 2008 air tersebut sudah mengalir di depan rumah saya. Namun saya saat itu bingung mau buat apa air sebesar itu. Kemudian saya biarkan airitu mengalir ke selokan di depan rumah yang mengalir ke persawahan Weringin. Warga pemilik sawah Weringin senang, karena dapat menggarap sawah walaupun saat musim kemarau, tapi sebagian orang menyayangkan air sejerni itu di gunakan untuk mengairi sawah bukan untuk konsumsi. Apa boleh buat, saya juga bingung mau saya gunakan untuk apa air itu ?.

Pada tahun 2011 ada seseorang mendatangi saya dan meminta air yang mengalir di depan rumah itu tapi saya juga tidak ingat tanggal berapa. Orang tersebut bernama Abdul Latif asal Bangkalan, Madura. Awalnya Bpk latif tersebut yang mengisi tangki air di sini karena air ini bagus untuk di konsumsi dengan memberikan foto copy hasil tes tersebut pada saya. Dari saat itu kemudian berdatangan tangki air untuk mengisi air. Kemudian saya sewakan tanah kosong di depan rumah milik Bpk Darsuki untuk tempat mengisi tangki. Semakin lama, semakin banyak hingga 118 pelanggan dari berbagai kota antara lain Madura, Surabaya, Tuban, Lamongan, Grasik dan Bojonegoro.






Saya juga tidak tahu tujuan Bpk latif mencantumkan bahan baku air minum " Sumber Istana " Dusun : Wilo, Ketanireng, Prigen atas nama Abd Latif. Padahal saya namakan " Sumber Segaran ". Kalau tidak percaya silahkan cari orang Dusun : Wilo yang bernama Abd Latif. Tapi sekarang saya sudah tidak berhubungan lagi dengan Bpk latif.

Tenang saja pak Samokin, saya percaya bahwa di Wilo Tidak ada yang bernama Abd Latif karena saya juga asli warga Dusun Wilo, Hanya saja saya tinggal di Rt : 01 sedangkan Bapak tinggal di Rt : 07.

Dari data pelanggan tersebut, harga satu tangki air ternyata cukup mahal mencapai Rp 860.000 per tangki. ?

Daftar harga itu bukan milik saya, tapi milik pelanggan. Saya hanya menerima uang pengisian tangki tidak lebih dari Rp 20.000 pertangki. Harga pada daftar pelanggan tersebut di sesuaikan dengan harga sollar yang berlaku. Jadi mahal tidaknya harga air per tangki tergantung dari jarak yang di tempuh.

Sekarang mulai bermunculan tempat isi air tangki, Apakah berpengaruh dengan usaha bapak ini ?

Berpengaruh itu pasti. Sebagian tangki pelanggan saya tidak mengisi air disini tetapi memilih tempat yang lebih dekat di Pandaan sana. Saya tidak ada masalah, karena itu hak mereka. Permasalahannya, mereka mengisi di tempat lain tetapi mengatakan masih tetap mengisi di sini. Hal itu saya ketahui setelah ada seorang pelanggan telfon dan komplain kenapa airnya menjadi berasa tanah?.. padahal tangki pelanggan saya ini sudah lama tidak mengisi air di sini. Jadi saya sampaikan bahwa tangki anda sudah tidak pernah kemari untuk mengisi air.

Apa yang anda lakukan untuk melindungi para konsumen dari kecurangan sopir tangki ini ?

Walaupun saya tidak bisa menghalangi terjadinya kecurangan sopir tangki tersebut, sebagai usaha melindungi konsumen saya buat kupon pengambilan air. Jadi setiap tangki yang datang dan mengisi air di sini saya beri kupon bukti isi air di sini yang menunjukkan tanggal dan jam isi.


Kapasitas air maksimal yang di hasilkan berapa ?
Sumber mata air ini memancarkan air sebesar 3-4dim. Untuk kapasitas yang sampai disini kurang lebih mencapai 200 tangki perhari.

Untuk mengisi air tangki sebanyak itu, apakah anda menggunakan alat bantu seperti sanyo atau alat penyedot air lainnya ?

Saya tegaskan lagi, air ini bukan berasal dari sumur Bor. Air ini asli dari sumber mata air yang memancar dari dalam tanah secara alami, tanpa harus di sedot dengan alat. Tempat sumber mata air ini berada di Dusun : Kebonagung, Kelurahan : Sukolilo, Prigen. 

Apakah Bapak Samokin memiliki rencana untuk mengembangkan usaha, misalkan mendirikan perusahaan air kemasan ?
Mendirikan perusahaan kemasan, itu jauh dari keinginan saya untuk membeli tanah ini saja saya masih belum lunas. Tapi saya tidak menutup kemungkinan jika ada pemilik modal yang mau mengajak kerjasama, saya mau. misalkan sistemnya bagi hasil.

Sebenarnya usaha bapak ini milik pribadi atau milik bersama ?

Usaha ini milik saya pribadi. Beberapa hari yang lalu ada petugas dari pemda Pasuruan meninjau usaha milik saya ini dan menyarankan untuk di kelola bersama warga. Tapi saya sudah jerah dengan perselisihan. Seperti pengalaman pengelolaan air sumber Sigaran saya dulu. Saya yang berusaha sendiri dengan modal pribadi, kemudian mengajak warga untuk mengelola bersama, Apa akhirnya ? perebutan kekuasaan sehingga saya harus melepas usaha saya itu atas nama warga padahal saya tahu itu untuk kepentingan golongan.

Apakah Bapak Samokin tidak memiliki keinginan untuk memberikan warga aliran air bersih dari air sumber yang bapak miliki ?
Walaupun saya telah memberikan ke warga pengelolaan air yang lama, tapi saya tahu bahwa sebenarnya itu adalah kepentingan golongan yang mengatasnamakan warga. Saya telah membangun tampungan air baru yang saya peruntukkan untuk warga yang mau menyalur air. . Sekarang sudah 16 warga yang menyalur dari tampungan air saya yang terletak di tengah desa. Tepatnya di rumah saya yang lama, di situ air juga berlimpah ruah sehingga warga tidak perlu cemas aliran dari saya mati.
tampungan air bersih untuk warga



Dari hasil lab yang tertera memiliki hasil seperti pada tabel di atas yaitu Tds sebesar 69 dari jumlah maksimal 500. Tidak memiliki kandungan beracun seperti Arsen, kadmium, selenium dan Sianida. Kekeruhan 0,57 dari jumlah maksimal 5 Dan sebagainya.

Itulah wawancara saya dengan Bapak Samokin. Oyah beliau juga berkata, jika ada yang menawarkan kerjasama untuk membuat air kemasan beliau bisa mengusahakan keluaran air mencapai 5 dim dengan cara menggali sedikit lebih dalam di tempat pancaran air sumber.

Dari wawancara tersebut di atas tahu kah kamu jika sumber mata air dapat memancarkan air hingga 200 tangki per hari dan per tanki berisi antara 8000 – 8200 liter itu setara dengan 1.600.000 liter per hari. Sungguh luar biasa banyaknya. Bisa di bayangkan jika setiap hari jumlah air bertambah sebanyak itu dari satu mata air, akan tidak ada lagi kata kekurangan air.

Dilain sisi di Los Angles hal yang sama terjadi. Dengan menggunakan pipa besar untuk mengalirkan seluruh air dari mata air Owens Valley menuju Los Anggles. Mengubah Los Angles yang kekurangan air menjadi cukup dan Owens Valley yang subur menjadi gersang, ribuan species dan tumbuhan mati. Akankah dampak tersebut juga akan terjadi di daerah Kebonagung ? Mata air kebonagung yang di alirkan Bpk Samokin ke Desa Wilo akan membuat desa Kebonagung menjadi gersang. Pada dasarnya sesuatu yang di lakukan oleh Bpk Samokin merupakan sebuah usaha kecil melihat adanya ketidak seimbangan di sini. Ketidak seimbangan di sini di lihat dari banyaknya debit air yang mengalir di sungai namun tidak dapat di konsumsi. Aliran sungai tersebut berasal dari mata air yang bersih dan segar, namun saat melewati pemukiman warga berubah menjadi kotor penuh dengan sampah. Air yang awalnya layak konsumsi menjadi tidak layak untuk di konsumsi. Air sungai yang dahulunya membuat tanah pertanian sepanjang aliran sungai menjadi subur, sekarang justru membawah sampah plastik dan membuat tanah berkurang tingkat kesuburannya. Setiap warga yang berkerja di sawah dapat langsung meminum air sungai untuk menghilangkan dahaga kini tidak.
Yang harus kita lakukan bukan menutup sebuah usaha Air tersebut tapi yang perlu di lakukan adalah tidak membuang sampah ke sungai sehingga sungai tetap jernih seperti dahulu.

Tahu Tapi Tak Peduli
Jika Pak Prigi Arisandi berkata Tidak tahu atau tidak peduli, saya lebih suka mengatakan Tahu tapi tak peduli. Perubahan terus mebayangi, baik itu perubahan ke arah kemajuan ataupun ke arah kemunduran. Jika sebuah interfensi air menjadikan sebuah ketidak seimbangan, namun sampah-sampah itu membuat keseimbangan alam lebih cepat hancur tanpa manfaat. Coba lihat apa yang terjadi saat ini ...

Hubungan Air, kita dan alam, air kebutuhan utama untuk perairan sawah. Foto sebuah parit yang penuh sampah plastik saat aliran air mulai mengecil. Tahukah anda parit ini mungkin ukurannya kecil tapi parit ini bisa menyebarkan ribuan sampah plastik ke seluruh area persawahan. Padahal sampah plastik berakibat fatal bagi kesuburan tanah. Air sangat di perlukan untuk proses baik menanam maupun pertumbuhan tanaman. Namun di lain sisi air membawah ribuan sampah ke area persawahan sehingga mengurangi kesuburan tanah seperti foto di bawah ini.


Foto sawah yang di penuhi sampah plastik. Sampah-sampah plastik ini oleh pemilik sampah di sisihkan di pinggir sawah dan membuat batas baru untuk memisahkan tanaman dengan sampah. Namun berapa lama sawah itu akan terjaga dari sampah ? sedangkan air bercampur sampah akan terus mengalir. Bukan hanya sampah plastik bekas makanan kecil tapi juga kantong kresek besar. Kita sama-sama mengetahui tanah tidak dapat menguraikan sampah plastic dengan cepat, secepat kita membuang sampah plastic ke tanah. Sampah plastic tersebut akan membuat tanah tidak subur. Membutuhkan 500 – 1000 tahun mikroorganisme tanah untuk mengurai sampah plastic, padahal sampah terus mengalir bersama air ke sawah dengan jumlah puluhan hingga ratusan buah perhari. Apa yang di lakukan para petani terhadap sampah plastic yang masuk ke sawah mereka ?
Sebagian petani membiarkan sampah plastic tersebut terkubur saat membajak. Mereka seakan tidak peduli jika sawah mereka menjadi tidak subur. Menurut mereka walaupun terdapat sampah plastic, sawah mereka masih dapat di Tanami kerena jumlah sampah sedikit. Okey, jawaban mereka memang benar untuk sekarang. Bagaimana dengan beberapa tahun kemudian saat sampah plsatik telah memenuhi seluruh lahan sawah mereka ?
Sebagian petani mengambili sampah plastik yang terlihat dan menyisihkan atau membuang kembali ke parit. Untuk cara ini mungkin benar tapi kurang efisien, karena dengan cara ini sampah plastik akan kembali ke tanah sawah mereka di bawahnya.
Sebaiknya kita mencari sumber permasalahannya, yaitu dari mana sampah plastik ini berasal?. Sampah-sampah tersebut bukan hanya mengancam kesuburan tanah persawahan tapi juga kelangsungan hidup habitat-habitat di sungai. Bukti yang terlihat bahwa sampah mengancam kelangsungan hidup habitat sungai seperti foto di bawah ini :
banyaknya sampah di tepi sungai saat kemarau mulai tiba
Foto tersebut adalah foto sungai yang berada di desa kami. Kami menyabutnya Kali jambe. Sungai ini merupakan sungai yang lebih banyak di gunakan untuk mengairi sawah dari pada untuk kehidupan sehari-hari. Walaupun demikian sungai ini tetap saja menjadi tempat sampah. Setiap hari beberapa warga sekitar menjadikan sungai ini menjadi tempat membuang sampah pagi dan sore hari. Saat musim hujan, seluruh sampah akan terbawa oleh aliran sungai yang deras, namun saat hujan mulai redah sampah-sampah ini mejadi menumpuk. Semakin kecil aliran sungai maka akan semakin terlihat tumpukan sampahnya. Entah apa yang di fikirkan warga, saat air mulai surut, mereka tetap membuang sampah di sini. Setelah aku amati, ternyata dari sekian orang yang membuang sampah di sungai ini, mereka tidak memiliki sawah yang di aliri air dari sungai ini.

Aku akui dusun ini memang memiliki dua sungai yaitu sunagi Jambe yang berada di tepi desa dan sungai dokor yang berada di tengah desa. Sungai jambe ini memang lebih besar dan lebar daripada sungai dokor sehingga saat aliran sungai mengecil banyak sampah yang tersangkut bebatuan di tepi sungai dan air hanya mengalir di sela-sela bebatuan. sedangkan sunagi dokor, lebih kecil dan tidak banyak batu besarnya, sehingga walau aliran sungai surut, tidak banyak sampah yang tersangkut batu. Namun tetap saja sampah-sampah warga membuat tanah sawah tidak subur bahkan kepunahan habitat sungai. Awal dari kepunahan habitat sungai dapat di buktikan dengan foto berikut :
Siput-siput mengerubuti sampah plastik


Hubungan Air, kita dan alam, Air sebagai pelindung habitat sungai. Tanpa air habitat sungai akan mati. Foto di atas merupakan foto yang aku ambil di sungai dusun : Wilo, Desa : Ketanireng. Foto sampah kantong plastic dan seperti sepotong karpet tebal yang tersangkut di tengah sungai. Sampah tersebut dikerubuti oleh siput / sompel. Sejenis siput ( saya dan warga menyebutnya Sompel ) tersebut mengira sampah itu adalah sampah organic yang merupakan makanan mereka, sehingga siput-siput itu mengerubuti dan mulai memakannya. Tapi lama kelamaan mereka akan meninggalkannya karena tahu bahwa itu bukan makanan mereka. Ada dua kemungkinan yaitu tetap bertahan hidup atau mati. Siput-siput itu akan memakan sesama siput jika mereka tidak menemukan makanan sehingga siput yang kuat yang bisa bertahan hidup. Namun hal ini jika di biarkan maka populasi siput akan punah sehingga tidak ada yang mempercepat penguraian sampah organik yang di akibatkan oleh alam seperti daun yang jatuh ke sungai. Bukan hanya siput, namun ikanpun juga ikut terancam. Ikan akan memakan yang ada di sekitarnya yaitu lumut ataupun hewan kecil lainnya seperti siput bahkan ikan yang lebih kecil. Foto di bawah ini adalah bukti bahwa siput memakan tanaman atau sampah organik.
Siput memakan rumput


Foto Sompel ( siput ) sedang berkerja sama untuk mencapai rumput yang berada di tepi sungai dan rumput tersebut berada ±5 kali lebih tinggi dari besar cangkang siput tersebut. Kedua foto tersebut membuktikan bahwa hewan yang berada di sungai semakin sulit mencari makanan mereka dan sungai di penuhi sampah non organic. Hal ini merupakan salah satu sebab kepunahan satu persatu habitat sungai dan ketidak seimbangan ekosistem.

Hal inilah yang membuat saya bilang Tahu tapi tak Peduli. Mereka tahu bahwa mereka menggantungkan hidupnya dan keluarga dari hasil pertanian tapi mereka juga membuang sampah plastik ke sungai yang mengakibatkan kesuburan tanah sawah mereka berkurang. Mereka tahu bahwa mereka juga suka memancing di sungai dan memakan ikan hasil memancing tetapi mereka tetap membuang sampah di sungai yang mengakibatkan kepunahan ikan. Kesekian fakta bahwa eratnya hubungan antara air dan alam untuk keseimbangan ekosistem di bumi. Apa yang kita lakukan terhadap air bukan hanya berakibat buruk pada diri kita sendiri melainkan juga terhadap alam. Hubungan Air, kita dan alam, Air sebagai tempat hidup ikan yang kita makan.


Faktanya Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air. Mesopotamia yang disebut sebagai awal peradaban berada di antara sungai Tigris dan Euphrates. Peradaban Mesir Kuno bergantung pada sungai Nil. Pusat-pusat manusia yang besar seperti Rotterdam, London, Montreal, Paris, New York City, Shanghai, Tokyo, Chicago, dan Hong Kong mendapatkan kejayaannya sebagian dikarenakan adanya kemudahan akses melalui perairan. Bukan hanya itu di Indonesia, juga demikian. Di Indonesia peradapan di mulai saat agama Hindu Budha masuk ke Indonesia. Kemudian di bangunlah candi-candi dan candi-candi tersebut lebih banyak berada di dekat mata air contoh : Candi Umbul ( di bangun untuk tempat tapa kungkum / bertapa di dalam air ), Candi penampihan, candi Songgoriti, candi muara tikus, candi sumber awan dan sebagainya.

Dengan banyaknya mata air maka Indonesia sebenarnya Negara dengan kejayaan di depan mata. Kenapa demikian? Dengan banyaknya mata air maka membuat tanah menjadi subur dengan hasil pertanian yang berlimpah.

Bagaimana Indonesia mau sehat ? jika Sungai-sungai di Indonesia tercemar?
Hubungan Air, kita dan alam, Tercemarnya sungai di Indonesia bukan hanya mempengaruhi habitat yang hidup didalam sungai, tetapi juga peradapan warganya. Secara tidak langsung tercemarnya sungai berakibat sangat fatal baik bagi masyarakat maupun pemerintahan contoh :
Banjir = > banjir lebih banyak di karenakan pendangkalan. Pendangkalan di sini lebih banyak di dominasi oleh sampah, pembangunan dan limbah. Padahal banjir selalu di keluhakan dan datangnya banjir selalu di ikuti dengan merebaknya wabah penyakit seperti DBD dan diare, tapi kenapa kita terus membuang sampah di Sungai ?
Ikan mati => saat limbah perusahaan atau sampah rumah tangga masuk ke sungai hal tersebut pertama di rasakan oleh habitat sungai. Kematian habitat sungai termasuk ikan di sungai karena limbah atau sampah menjadi racun bagi mereka. Ingatkah kalian bahwa aliran sungai akan mengalir ke laut ? inilah akhir dari perjalanan limbah dan sampah yaitu laut.

Kenyataan yang harus di rasakan bangsa Indonesia adalah beberapa titik mata air telah berkurang debit air yang di keluarkan. Hal ini tidak dapat di pungkiri akibat tangan kita sendiri. Debit air bisa berkurang akibat dari penebangan hutan dan pembangunan. Seperti berita 23 Maret 2014 mengenai WALHI Jatim ( Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur ) yang menyatakan bahwa ratusan mata air di malang terancam kelestariannya. Terancamnya kelestarian mata air di tandai dengan berkurangnya debit air yang di hasilkan sejak 2008. Kerusakan lingkungan tersebut salahsatunya di akibatkan oleh menjamurnya pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. 
Bisa kita bayangkan apa yang terjadi jika kita membiarkan dan tidak peduli dengan yang terjadi. Ada poin-poin yang perlu kita ingat antara lain :
Sekarang karena limba dan sampah, mandi di sungai mengakibatkan gatal-gatal padahal jaman dahulu setiap orang mandi di sungai bahkan minum air sungai. Air sungai pada akhirnya tidak layak minum maupun untuk kebutuhan lain akibat sampah dan limbah beracun. 
Keluaran air pada sumber mata air berkurang akibat menjamurnya pembangunan tidak berwawasan lingkungan.
Jumlah penduduk setiap tahun meningkat sedangkan jumlah air bersih berkurang dengan tercemarnya air sungai.
Itu adalah beberapa fakta yang dapat kita renungkan. Jika ini kita biarkan bukan tidak mungkin kita akan semakin sulit mendapatkan air bersih. Jika kita tidak bisa melakukan aksi yang besar maka kita bisa melakukan aksi yang kecil. Apa itu ? mengurangi penggunaan kantong plastic. Menghentikan membuang sampah sembarangan termasuk ke sungai. Bagaimana caranya ? Jika kita tidak bisa lepas dari menggunakan bungkus plastik, karena setiap makanan di bungkus dengan plastik maka kita harus bisa berhenti menggunakan  kantong plastik dengan cara : 

  • Selalu membawa / meletakkan di kendaraan kita, kantong dengan bahan kertas atau kain yang bisa kita gunakan berkali-kali sebagai pengganti kantong plastik untuk membawa barang belanjaan. Bukan hanya jika kita mau berbelanja membawa kantong tetapi setiap saat karena kita kadang tiba-tiba berbelanja walaupun tidak ada rencana untuk belanja.
  • Saat kita berbelanja di swalayan atau toko,sudah pasti kasir akan langsung memasukkan barang belanjaan kita ke kantong plastic. Sebelum itu terjadi kita berikan kantong yang kita bawa bisa berbahan kertas atau kain yang bisa di gunakan berulang-ulang.
Tidak membuang sampah plastik sisa bungkus makanan atau minuman kesungai namun :

Untuk sampah plastic bekas bungkus makanan bisa kita kumpulkan dan di gunakan untuk bahan bakar saat memasak.
Botol bekas minuman / makanan berbahan plastik bisa kita kumpulkan dalam karung dan menjualnya ke tukang rosokan ( nilai ekonomis ). 
Untuk sampah organik, kita bisa membuat lubang di sekitar rumah dengan kedalaman 1-2 meter sebagai tempat pembuangan sampah organik karena sampah organik lebih cepat di uraikan oleh tanah. Bisa di buatkan tutup agar tidak bau menyengat.

Moderenisasi membuat kita lupa akan alam yang membuat kita bisa bertahan hidup. Walaupun daerah kecamatan Prigen di alokasikan untuk daerah wisata untuk melindungi kelestarian alam. Tetapi pada kenyataannya kebijakan tersebut tidak dapat melindungi pelestarian alam buktinya banyak berdiri kokoh hotel di kawasan dataran tinggi tretes yang dulu adalah hutan hijau. Saat ini sudah mulai meluas pembangunannya dan mempersempit hutan / lahan hijau Prigen. Bukan hanya itu, desaku yang merupakan pedesaan dan sebagian besar warganya menggantungkan hidup dari pertanian, seperti akan di sulap menjadi perkotaan. Jika aku melihat kearah gunung di atas daerah tretes dari desaku dulu terlihat hijau tua / biru gunung berjajar sangat indah, namun sekarang sudah mulai banyak yang terlihat coklat. 

Dulu para buruh panggul  belerang dari kawah gunung Welirang menuju desa Pecalukan hanya bisa berjalan kaki dengan memanggul depan belakang menggunakan kayu ( pikulan ). Sekarang buruh panggul belerang hanya bisa membawanya sampai daerah kokopan itupun menggunakan alat bantu dorongan ( gledekan ). Dari daerah Kokopan di angkut mobil hingga perkotaan. Hal ini membuktikan bahwa ada penebangan di sini sehingga dapat di lalui mobil hingga daerah kokopan dan bisa di lalui alat dorongan hingga kawah gunung Welirang.

Hubungan Air, kita dan alam, Air sebagai sumber kehidupan, tak seharusnya kita mengotorinya. Jika kita tidak mampu menjaga kebersihan air setidaknya kita mengurangi penggunaan plastik / kresek dan mengurangi membuang ke Sungai. Apa gunanya kita memperingati hari air sedunia jika kita sendiri mengotori air di sungai. Apagunanya kita lakukan penghematan air yang hanya sedikit saat peringatan hari air sedunia jika Dengan satu kantong plastik sampah di buang ke sungai, kita telah mengotori ratusan liter hingga jutaan liter air sungai. Hubungan air, kita dan alam merupakan keseimbangan ekosistem. Saat kita mengotori air sungai, secara tidak langsung kita telah mengurangi jumlah air bersih yang kita butuhkan dan merusak alam.

Sumber :
http://www.enchantedlearning.com/subjects/protists/amoeba.shtml
http://carapedia.com/kandungan_air_tubuh_info2461.html
http://m.beritajatim.com/politik_pemerintahan/201797/walhi_jatim:_ratusan_sumber_mata_air_di_malang_terancam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Air
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
http://bryanpedia.blogspot.com/2013/02/masa-depan-air-dunia-masa-depan.html






Tidak ada komentar:

Posting Komentar