Minggu, 28 September 2014

Si cengeng cerdik

Si cengeng cerdik
Suatu hari aku pergi ke rumah paman bersama ibu. Disana aku mendapati bibi yang ngomel. Ibupun bertanya kenapa bibi ngomel? Bibi menceritakan Ubet kecil nakal, berani marah bahkan memaki bibi saat keinginannya tidak di turuti. Akupun memakluminya, seorang anak yang hidup di manja maka akan seperti itu. Mengapa tidak, anak pertama bibi dan paman meninggal sesaat setelah lahir bahkan sebelumnyapun pernah keguguran. 

Seorang anak laki-laki yang sangat di nantikan sehingga sejak bayi segala kebutuhan di penuhi hingga mainanpun begitu banyaknya. Bibi yang marah sekaligus sedih karena anaknya berani melawan padanya, bilang akan menceritakan kepada paman. Karena orang paling di segani dan di takuti Ubet kecil adalah ayahnya. Entah apa yang membuat Ubet kecil begitu takut dimarahi oleh ayahnya padahal ayahnyapun tidak pernah memukulnya. Paman merupakan sosok yang pendiam dan sabar. Jangankan marah, berkata dengan nada keraspun jarang. Mungkin karena paman jarang marah, maka Ubet kecil segan padanya. 

Terdengar suara motor paman. Tiba-tiba Ubet kecil berlari kedepan menghampiri ayahnya. Ubet kecil membawakan tas ayahnya yang baru pulang kerja masuk. Mengambilkan sandal dan menaru sepatu ayahnya di rak sepatu. Pamanpun senang anaknya begitu baik dan berbakti pada orang tua. Namun sebenarnya Ubet kecil melakukan itu agar tidak di marahi ayahnya karena telah membentak ibunya. 

Setelah itu aku, ibu, bibi dan paman berkumpul di ruang tengah. Bibipun menceritakan kenakalan Ubet kecil. Ubet kecil tahu benar sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti. Ubet kecil tahu benar kemarahan paman dapat hilang dengan perilaku baik darinya, dapat hilang dengan kebaktiannya pada paman dan kesopanannya. Ubet kecil juga mengetahui paman sedang marah atau tidak walaupun paman tidak mengatakan apapun pada Ubet kecil.

Entah tahu dari mana namun menurut bibi setelah melakukan sesuatu yang sekiranya akan membuat ayahnya marah, Ubet kecil langsung melakukan dua hal yaitu

  • Melakukan sesuatu yang membuat ayahnya kasian pada Ubet kecil. Menangis sebelum bibi bercerita kenakalannya. sehingga ibunya tidak jadi mengatakan kenakalan Ubet kecil pada ayahnya atau ayahnya akan merasa kasian pada Ubet kecil sehingga tidak memarahinya.
  • Melakukan sesuatu yang membuat ayahnya bangga pada Ubet kecil sehingga tidak memarahinya dan tidak percaya dengan cerita bibi.


Tapi sebenarnya Paman tahu tingka Ubet  kecil namun membiarkannya. Menurut paman, setidaknya ada yang di segani oleh Ubet kecil sehingga ada kontrol untuk Ubet kecil, berfikir beberapa kali untuk melakukan kenakalan kecuali tindakan di luar kendali seperti saat emosi. Tingkah Ubat kecil itu juga menandakan kecerdasan seorang anak kecil. Tingkah Ubet kecil menurut paman merupakan hal yang wajar kecuali cengeng. Saat itu Ubet kecil masih belum sekolah dan sekarang Ubet sudah kelas 5 MI dan tidak lagi nakal. Perilaku nakal Ubet kecil menandakan sebuah kecerdasan seorang anak yang selalu ingin perhatian penuh dari ibunya. Walaupun Ubet kecil sudah mulai besar, namun hingga kini masih suka menangis saat terdengar suara ayahnya sedikit keras. Sekarang sudah tidak pernah membentak bibi tapi suka jail membuat adik-adiknya menangis. Sehingga kadang paman harus membentak Ubet yang sudah mulai besar. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar